Rabu, 12 November 2008

VI. Dosaku Lebih Luas dari Arsnya Allah

Umar bin Khattab ra pernah menemui Rasul dalam keadaan menangis, dan saat ditanya perihal tangisannya itu beliau mengatakan; Anak muda yang berdiri di depan pintu itu membuatku menangis, lalu Rasulullah SAW memerintahkan Umar ra untuk memanggil anak muda itu: “Apa yang menyebabkanmu menangis wakai anak muda?”, pemuda itu menjawab, “Dosa-dosaku yang menyebabkan aku menangis dan sungguh aku takut dengan marahnya Allah SWT”.
Rasul SAW : Apakah engkau mensekutukan Allah SWT?
Pemuda : Tidak
Rasul SAW : Apakah engkau membunuh seseorang?
Pemuda : Tidak
Rasul SAW : Jika demikian halnya, Allah SWT akan mengampuni seluruh dosamu walau sebanyak tujuh langit dan bumi serta sebesar gunung rawasi
Pemuda : Ya Rasul, dosaku lebih besar dari apa yan gtelah engkau sebutkan
Rasul SAW : Apakah dosamu sebesar Kursi-nya Allah SWT?
Pemuda : Dosaku lebih besar
Rasul SAW : Apakah dosamu lebih besar daripada Arsy?
Pemuda : Dosaku lebih besar
Rasul SAW : Lebih besar dosamu atau Tuhanmu?
Pemuda : Tentu Allah SWT lebih besar dari dosa-dosaku
Rasul SAW : Ketahuilah tidak ada yang dapat mengampuni dosa besar kecuali Yang Maha Besar

Setelah ditanya akhirnya pemuda itu memberitakukan perbuatan dosa yang telah dilakukannya, dia memperkosa wanita muda yang telah wafat dan dikubur dengan cara membongkar kuburannya.

Ketika seseorang melakukan berbagai perbuatan maksiat dan dosa lalu dia hendak bertaubat maka segeralah bertaubat kepada Allah SWT dan jangan pernah timbul di dalam hati keraguan sedikitpun tentang luasnya kasih sayang dan Ampunan Allah SWT

Firman Allah SWT: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh, katakanlah: “Haidh itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhlan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah SWT kepadamu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” [QS. Al-Baqarah,222]

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah SWT, nisacaya ia mendapati Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. An-Nisa,110]

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-ku adalah azab yang sangat peduh” [QS. Al-Hijr, 49-50]

Dalam hadist yang dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam kitabnya As-Shahih, no. 31, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT selalu membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima orang-orang yang melakukan dosa di malam hari, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menyambut nereka yang bertaubat di malam hari hingga terbit matahari”.

Berkata Abdullah bin Mas’ud ra, “Pintu taubat itu selalu terbuka dan tidak akan ditutup hinggal terbitnya matahari dari barat dan bagi mereka yang bertaubat akan selalu diterima taubatnya oleh Allah SWT kecuali tiga; Iblis, Qabil dan orang-orang yang membunuh nabi”.


“Pintu yang terlebar adalah pintu taubat, sebab dia tidak pernah ditutup sepanjang usia manusia masih ada. Bukankah Allah SWT telah mengampuni orang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan atau seratus orang? dan bukankah syurga memiliki delapan pintu semua tertutup kecuali pintu taubah?”

Tidak ada komentar: