Senin, 17 November 2008

IX. Bagaimana Aku Bertaubat?

Pada masa dahulu di zaman Bani Israil, ada seorang wanita yang sangat cantik dan dia gunakan kecantikannya itu untuk menarik lelaki hidung belang, setiap sora hari dia duduk di rumahnya dengan pintu terbuka senigga setiap lelaki yang lewat akan meliaht kecantikan dirinya dan bila ada yang menikmati tubuhnya harus membayar beberapa dinar. Hampir setiap lelaki yang tidak memiliki iman saat melihatnya tertarik dan mereka tidak segan-segan utnuk mengeluarkan sebagian isi kantongnya demi dapat berhubungan dengan wanita tersebut.

Suatu hari, seorang ahli ibadah melewati rumahnya dan dia melihat wanita itu sedang tertidur di atas ranjangnya, timbul keinginan di dalam dirinya untuk dapat berhubungan dengan wanita itu, karena tidak memiliki uan gyang jukup maka dia menjual sebagain baju dan harta bendanya setelah terkumpul diapin mendatangi wanita itu di rumahnya. Setelah wanita itu berdandan dan duduk berdua diatas ranjang, tiba-tiba si ahli ibadah itu tersentak dan ingat akan kesalahan apa yang dilakukannya ini tiba-tiba dirinya menggigil dan wajahnya pucat, melihat perubahab yang begitu mendadak in isi wanita meraka ketakutan dan bertanya;

Wanita : Apa yang terjadi pada dirimu?

Ahli Ibadah : Sungguh aku ingat kepada Allah SWT dan takut akibat perbuatan yang akan aku lakukan ini, tolon gizinkan aku untuk keluar dari tempat ini.

Wanita : Sungguh sangat rugi sekali kamu jika keluar dari tempat ini, sebab banyak kaum pria yang berangan-angan untuk mendapatkan kesempatan yang engkau peroleh seperti saat ini.

Ahli ibadah : Tidak, izinkan aku keluar dari tempat ini, dan apa yang telak aku bayarkan kepadamu biarkan semuanya itu aku berikan kepadamu secara Cuma-Cuma.

Wanita : Aku melihat sepertinya engkau tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang akan kita lakukan ini sebelumnya, siapa namanu dan dari mana asalmu?

Sambil melangkahkan kakinya ke luar dari rumah si ahli ibadah in memberitahukan nama dan tempat tinggalnya. Di depan rumah wantia itu sang ahli ibadah mengambil tanah dan membaurkan di atas kepalanya sambil terisak-isak menangis seraya berkata “Celakalah aku! Celakalah aku!”. Lalu dia pergi.

Wanita itu mengatakan di dalam dirinya “Lelaki ini baru akan melakukan satu kali dosa saja begitu takutnya kepada Allah SWT, lalu bagaimana dengan diriku, setiap hari aku melakukan dosa ini dan tidak sedikitpun terbesit rasa takut kepada Allah SWT, sungguh celaka sekali diriku!. Semestinya aku yang lebih takut dari pria itu, lalu si wanita ini menangis dan segera bertaubat kepada Allah SWT, digantinya baju dan ditutup rapat rumahnya lalu dia beribadah dengan sungguh-sungguh.

Setelah beberapa waktu berlalu, wanita ini berangkat hendak mencari rumah di ahli ibadah dengan harapan dia dapat menikah dengan orang yang membuatnya menjadi taubat itu, lalumembentuk keluarga dan bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Setelah mencari dengan susah payah, akhirnya dia menemukan rumah si ahli ibadah itu. Ketika diberitahu ada tamu yang mendatanginya si ahli ibadah itupun keluar untuk menemui tamunya, saat berhadapan dengan si ahli ibadah wanita itu membuka penutup wajahnya dan ketika melihat wajah wanita itu sang ahli ibadah teringat lagi dengan perbuatannya pada masa yang lalu tiba-tiba di ahli ibadah berteriak histeris dan langsung meniggal dunia saat itu juga.
Melihat kejadian seperti itu si wanita ini merasa sangat sedih dan ia bertanya “Apakah si ahli ibadah ini mempunyai keluarga laki-laki?”, lalu seseorang mengatakan; “Dia memiliki adik kali-laki yang sangat miskin dan buruk wajahnya”, si wanita itu sedikit lega seraya berkata, “Sungguh aku hendak menikah dengannya kalau dia miskin sungguh apa yang aku miliki dari harta-benda sudah cukup bagiku”, kemudian wanita ini langsung menemui saudara ahli ibadah itu dan memintakan kepada orang itu untuk menikahkannya dan akhirnya mereka menikah dan bersama-sama beribadah kepada Allah SWT.

Langkah pertama untuk bertaubat yaitu langsung meninggalkan perbuatan dosa atau maksiat yang biasa dilakukan, bila tidak mungkin untuk dilakukan sekaligus maka tidak mengapa ditinggalkan secara berangsur-angsur. Lalu tanamkan di dalam hati tekad bulat dan niat yang kuat serta penyesalan atas apa yang telah dilakukannya serta bertekad untuk tidak melakukannyakembali dan menyingkirkan berbagai sarana dan prasarana serta menghindari teman atau lingkungan yang menjadi sebab terjatuh kembali dalam limbah kemaksiatan itu.
Segera berwudhu dengan benar yaitu sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kemudian hendaknya mendirikan sholat dua raka’at.

Rasul mengatakan “Tidak ada seseorang yang melakukan perbuatan soda, lalu dia berwudhu dan mendirikan solat dua raka’at kemudian beristiqhfar atau memohon ampunan kepada Allah SWT melainkan Allah SWT akan memberikan ampunan kepada dirinya, lalu Rasul membacakan Al-Qur’an sirat Ali Imaran ayat ke 133”

Di dalam hadist dikatakan; “Barangsiapa yang berwudhu dengan benar sebagaimana diajarkan oleh Rasul niscaya dosa-dosanya keluar dari tubuhnya sehingga keluar dari bawah kukunya”.

Berusahalan untuk memperbanyak zikir kepada Allah SWT dan selalu berusaha untuk beramal sholeh terutama amal-amal yang dapat menggugurkan dosa dan kesalahan secara khusus.

Tidak ada komentar: