Selasa, 09 Desember 2008

Kematian: Jangan Pernah Engkau Lupakan!! (1/2)

Kematian

Jangan Pernah Engkau Lupakan!!


Tidak ada sebuah perintah atau larangan dalam Agama Islam melainkan mengandung manfaat, kebaikan dan keberuntungan baik di dunia atau di akhirat semua kebaikannya itu akan kembali kepada orang yang melakukannya.

Allah SWT berfirman; “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuatjahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri” [Al-Isra’, 7]

Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad mengatakan; “Ketahuilah! Banyak mengingat kematian merupakan perbuatan yang disunnahkan dan dianjurkan, dalam mengingat kematian ada beberapa manfaat dan faedah diantaranya: Pendek angan-angan, bersifat zuhud dalam kehidupan dunia, bersifat qana’ah (menerima) yang sedikit, menimbulkan semangat untuk mencapai akhirat dan mempersiapkan untuk menyambut kematian itu dengan amal-amal sholeh” [Nashaihud Diniyyah Wal Washaya Imaniyyah, hal 43]

Dari perkataan Habib Abdullah ini, maka diketahui bahwa mengingat kematian itu banyak faedahnya, diantaranya:


  1. Pendek Angan-angan

Ketika seseorang banyak mengingat kematian maka hilanglah angan-angan untuk menggapai berbagai kemegahan dunia, Rasulullah SAW bersabda; “Jadilah engkau hidup di dunia seakan-akan menjadi orang asing” [HR. Bukhari, Kitab Ar-Riqaq, no. 6053]. Dalam riwayat lain dikatakan; “Apabila kamu di waktu sore hari janganlah mengangankan pagi hari, dan bila di pagi hari maka janganlah mengangankan sore kari manfaatkan hidupmu untuk kematianmu dan dari kesehatanmu untuk masa sakitmu karena sesungguhnya kamu wahai Abdullah tidak mengetahuai apa namanu pada besok hari” [Ibid].

Selain hadist tersebut, masih banyak hadist lain yang menganjurkan kepada kita untuk menghilangkan panjang angan-angan, Rasulullah SAW bersabda; “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya tidak terpejam mataku melainkan kau mengira tidak dapat dibuka kembali, tidak kuangkat bejana (gelas) dimulutku kecuali ruh-ku pergi terlebih dahulu, tidak mengunyah sesuap nasi kecuali Allah SWT terlebih dulu mencabut ruh-ku”. Jadikanlah hidupmu di dunia seperti orang asing yang pasti akan kembali ke negara aslinya.

Bagaimana mungkin kita berpanjang angan-angan sementara kematian selalu mengintai, Rasulullah SAW pernah menggambarkan kepada para sahabat bagaimana manusia itu dikelilingi oleh kematian. Beliau mengambil tiga buah batang kayu lalu menancapkan satu tiang di hadapannya, yang lainnya ditancapkan di sisinya dan yang ketiga dilempar jauh, lalu beliau bertanya; tahukah kalian pada apa arti semua ini? Para sahabat mengatakan; Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Nabi bersabda; “Ini (batang yang ditancapkan) adalah ibarat manusia dan yang ini (batang yang ditancapkan disisinya) adalah ajalnya sendangkan yang itu (batang yang dilempar jauh) adalah angan-angan yang ingin digapai manusia tetapi ajal membuyarkan semua angan-angan itu”.

Ajal atau kematian itu selalu mengintai dan terlalu dekat dengan manusia sedang angan-angan itu teramat jauh, lalu mengapa banyak manusia yang lebih memikirkan yang jauh sedang yang dekat di dilipakannya.

Ketika seseorang meniggalkan untuk membaca Al-qur’an walau hanya satu baris saat ini demi untuk membaca Al-Qur’an satu juz esok harinya merupakan salah satu contoh panjang angan-angan, hendaknya seseorang Muslim mensegerakan untuk mengerjakan kebaikan sekecil apapun dan janganlah suka menunda kebaikan.


  1. Bersifat Zuhud

Orang yang banyak mengingar kematian sudah dapat dipastikan dia akan bersifat zuhud tidak rakus dengan kemewahan dunia, dunia baginya hanya sebatas jembatan atau sarana untuk menggapai kebahagiaan dan kehidupan akherat.

Zuhud bukan berarti tidak boleh kaya, tetapi seseorang yang bsesifat zuhud itu kekayaannya tidak masuk ke dalam hati, harta dan kedudukannya naya sampai pada kantung mereka.

Muhammad al-Baqir pernah mengatakan; ‘Seandainya aku diberi Allah SWT kekayaan sebanyak dunia dan seisinya lalu tiba-tiba hilang semuanya dalam sekejap mata, maka aku malu kepada Allah SWT untuk mengeluarkan satu tetes air mataku karena harta yang hilang tersebut”

Orang yang banyak menigngat kematian akan besifat zuhud dan mereka yang zuhud tidak bakhil terhadap apa yang diberikan Allah SWT kepadanya,dia akan murah tangan banyak bersedekah sebelum ajalnya tiba, Rasulullah SWT beersabda; “Seseorang bersedekah saat hidup dan sehatnya sebanyak satu dirham lebih baik baginya daripada bersedekah seratus dirham menjelang ajalnya” [HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam kitabnya As-Shahih dari riwayat Surahbil bin sa’at dari Abu Said al-Khudri ra (At-Targhib, jil. 4 hal.17)].

Dalam hadist lain dikatakan; “Orang yang bersedekah menjelang detik-detik ajalnya bagaikan bersedekah setelah mengalami kenyang” [HR. Imam Abu Daud, Kitab Al-I’taq Bab 15, Imam Turmudzi, Kitab Al-Washaya Bab 7 dari sahabat Abu Darda’ ra].


Tidak ada komentar: