Selasa, 09 Desember 2008

Taubat (2/2)

Penjelasan Hadist

Hadis yang disampaikan Abu Musa ra yaitu, “Sesunggahnya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda ‘Sesungguhnya Allah SWT membentangkan tangannya diwaktu malam untuk menerima taubatnya orang yang berbuat dosa di siang hari, setelah ditunggu malam ini ada yang bertaubat, kemudian disiang hari Allah menawarkan lagi kepada kita untuk menerima taubatnya orang-orang yang bermaksiat di malam hari. Hingga timbulnya matahari ditempat yang bukan tempatnya (terbit dari barat/tanda kiamat)”

Jangan diartikan tanngannya Allah seperti tangannya kita, karena tangannya Allah hanya Allah yang tau.

Ini tawaran Allah diberikan dari magrib hingga fajar. Subhanallah... Padahal Allah tidak ada keperluan kepada kita dan tidak ada keuntungan untuk Allah dari taubat kita, kita lah yang membutuhkan taubat. Dalam hadist qudsi dikatakan ‘seandainya dari awal sampai akhir dari bangsa manusia dan jin melakukan kemaksiatan tidak akan mengurangi kerajaan Allah, tp yang rugi adalah diri2 kalian sendiri’. Ini adalah kebaikannya Allah dan kasih sayangnya Allah.

Jika hingga samapai fajar tidak taubat juga, tidak ada perasaan bersalah dan bisa tidur dengan tenang, lalu di pagi hari Allah menawarkan lagi untuk menerima taubat ummatnya. Tawaran ini diberikan dari kita baligh hingga wafat, sehari dua kali... Menunjukkan sayangnya Allah.

Al Imam al qurtubi mengatakan sungguh ini menandakan kasih sayangnya Allah kepada kita, setiap hari diberikan oleh Allah tawaran untuk diterima taubatnya, tetapi terlalu banyak orang yang tidak menanggapi tawaran Allah. Padahal taubat tidak memerlukan biaya dan modal apapun. Dimanapun dan kapanpun kita bisa bertaubat.

Dalam hadist riwayat Abu Hurairah ra (juga diriwayatkan oleh Imam Muslim) Rasulullah SAW bersabda ‘Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari sebelah barat maka diterima taubatnya’. Sekarang-sekarang ini lah waktunya. Saat matahari tebit dari barat, saat itu taubat dan iman kita tidak berarti lagi.

Kemudian dalam hadist yang lain dari Abi Abdurrahman Abdillah ibin Umar ibn Khatab ra, “Allah SWT terus akan selalu menerima taubat seorang hamba selama belum sampai di tenggorokan”. Karena setiap hari Allah menawarkan setiap hambanya untuk bertaubat pada pagi dan malam hari, Allah tidak henti-hentinya menanti hambanya untuk bertaubat. Kalau bukan karena kasih sayangnya Allah kita tidak mungkin bisa masuk ke dalam surga. Karena amalan kita tidak sesuai dengan nikmat yang diberikan Allah kepada kita.

Abu Nuaim Al lasubhani dalam kitab Hidayatul Aulia, meriwayatkan sebuah hadist “Allah tidak akan melihat suatu kaum kecuali akan timbul kasih sayangnya Allah kepada kaum tadi”. Dimana saja Allah melihat sebuah kita, Allah timbul kasih sayang kepada kita. Allah tetep sayang terus kepada kita walaupun kita bermaksiat kepada Allah. Bahkan seandainya Allah melihat ahli neraka Allah pun akan sayang kepada ahli neraka dan mengangkat mereka semua dari neraka, akan tetapi Allah sudah menetapkan untuk tidak melihat ahli neraka.

Masalah taubat, masih banyak hadist yang berbicara tentang taubat yang merupakan tanda kasih sayangnya Allah kepada kita, bahkan ini merupakan kunci untuk mengalahkan iblis. Seandainya tidak ada taubat, maka iblis setiap hari akan tertawa terbahak-bahak karena setiap hari kita tertipu sama iblis bahkan dalam ibadah kita pun dikalahkan oleh iblis. Tetapi dengan adanya senjata istiqfar dan taubat ini maka iblis kalah tidak berdaya. Dikatakan Imam Ahmad dalam kitab musnatil “Iblis itu kan menangis, merengek, manjerit dan memukul-mukul kepalanya ketika melihat ada umat Islam yang bertaubat kepada Allah, iblis berkata ‘Y Allah usahaku sia-sia untuk membujuk orang ini untuk bermaksiat kepadaMu sekian lama, sekian tahun sekarang bertaubat kepadaMu, semua dosa-dosanya diampuni’”

Terlebih lagi ketika kita memasuki bulan Muharram, maka perbanyaklah istiqfar kepada Allah pada hari Ashura. Istiqfar dan taubat adalah hal yang mulia, tetapi ketika dilakukan di tempat yang mulia maka akan bertambah mulianya, terlebih lagi di waktu yang mulia akan bertambah mulia. Al Imam Ibnu Katsir mengatakan “disini banyak sekali hamba-hamba Allah yang diberikan ampunan”. Didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al Imam Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah SAW bersabda “di hari asyura itu banyak orang2 yang minta ampun kepada Allah dan diberikan ampunan kepada mereka”. Muharam adalah bulan yang baik sekali untuk meminta ampunan kepada Allah. Nabi Allah Adam as diberi ampunan pada tanggal 10 Muharam. Mari kita bersama-sama menghidupkan bulan Muharam dengan banyak beristiqfar. Bahkan dikatakan Al Imam Ibnu Rajab, orang-orang jahiliah dulu apabilamemasuki bulan Muharram mereka menghentikan kemaksiatan mereka. Kalau kita mengaku telah keluar dari orang yang jahiliah, bagaimana kita masih melakukan maksiat di bulan Muharram. Bani Israil ketika telah melakukan dosa yang banyak dan hendak bertaubat kepada Allah memintakan kepada Nabi Allah Musa as, Nabi Allah Musa as diperintahkan oleh Allah untuk mendekatkan dulu kepada Allah di 10 hari pertama di bulan Muharran dan pada hari yang ke sepuluh barulah Allah memberikan ampunan kepada mereka.

Wallahu’alam bisowab

Tidak ada komentar: